Langsung ke konten utama

PUISI (UNTUKKU, DARI AKU YANG TERPISAH)


---

JUDUL: UNTUKKU, DARI AKU YANG TERPISAH

Ketika sedih datang, kita berduka,
Ketika gembira datang, kita bersuka.
Kita biarkan semuanya datang dan pergi,
Lalu, mengapa ini begitu berarti?

Segala yang netral kini terlabel,
Baik atau buruk, benar atau salah,
Untung atau malang, begitu banyak istilah.

Sejenak, mungkin kita tersadar,
Bahwa ini takkan selamanya, segalanya berlalu.
Sambil merenungkan, kita bertanya,
Siapa atau apa yang tengah berpikir?

Jika direnungkan lebih dalam,
Hidup adalah misteri yang tak terduga,
Waktu adalah ruang kosong yang begitu luas,
Di mana setiap saat, segala hal mungkin terjadi.

Masa lalu dan masa depan,
Sesuatu yang takkan pernah diragukan keberadaannya,
Hanyalah kita yang berulangkali berpikir.

Hidup dari saat ke saat adalah hidup yang sempurna,
Hidup ini tak sulit, juga tak mudah,
Hidup ini hanya perlu dijalani, apa adanya.


---

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DALAM DIAM, AKU MENCINTAIMU

DALAM DIAM AKU MENCINTAIMU Cinta Yang Sederhana Di tengah keramaian kelas yang penuh dengan tawa dan suara lelaki, ada satu sosok yang selalu berhasil mencuri pandanganku. Dia, seorang teman sekelas yang lebih sering diam dan menyendiri, hadir seperti bayangan yang teduh. Pendiam, misterius, namun memancarkan sesuatu yang tak dapat kujelaskan. Dari pertama kali melihatnya, ada rasa yang tumbuh begitu saja—bukan karena penampilannya, bukan pula karena sikapnya yang menonjol. Rasa itu hadir seperti hujan yang turun tanpa peringatan, seperti benih yang entah bagaimana tertanam di hatiku dan terus tumbuh, meski aku tak pernah menginginkannya. Aku tidak pernah memilih untuk jatuh cinta padanya. Namun, perasaan itu hadir begitu saja, seolah hidup di luar kendaliku. Seperti rumput liar yang tumbuh subur tanpa disirami, perasaan ini semakin kuat, semakin dalam. Ada sesuatu tentang dia yang tidak pernah bisa kugambarkan dengan kata-kata. Tatapannya yang tenang, gerak-geriknya yang selalu tampak...

CINTA DITOLAK? NALAR BERTINDAK!!

KETIKA MERASA DITOLAK : APAKAH AKU MEMANG LAYAK DICINTAI?  Hey gengs! Pernah nggak sih kalian baca quotes di medsos yang bunyinya kurang lebih kayak gini, "Kalau cinta  lu ditolak, coba balik pandangannya. Kalau lu jadi dia, apa lu mau sama diri lu yang kayak sekarang?" Waktu pertama kali baca kalimat ini, aku juga sempat kepikiran loh, "Hmmm, ada benernya nggak ya?" Kalimat itu ngajak kita buat coba melihat diri sendiri dari sudut pandang orang lain. Kalau kita ditolak, bukan cuma mikirin soal penolakan itu aja, tapi coba deh bayangkan kalau kita jadi orang yang nolak. Apakah kita akan tertarik dengan diri kita yang sekarang? Bukan berarti kita harus menyesuaikan diri sepenuhnya sama ekspektasi orang lain, tapi ini semacam ajakan buat introspeksi: "Apa aku udah jadi versi terbaik dari diriku?" atau “Apakah aku pribadi yang layak, menarik, dan bisa jadi harapan buat orang lain?” Nah, sebelum sedih dan mikir kalau kita nggak layak dicintai, yuk kita bahas h...

SENI MELAMUN

MELAMUN : SENI MENGGALI MAKNA DI BALIK KEHENINGAN Hai, teman-teman!  Kita semua pasti pernah mengalami momen ketika pikiran melayang jauh, entah saat lagi di tengah keramaian, antri, atau bahkan saat kerja. Melamun, atau yang sering kita sebut dengan "bengong," sering kali dianggap sebagai aktivitas yang sia-sia. Tapi, pernah gak sih kalian mikir kalau melamun itu bisa jadi salah satu cara paling efektif buat kita menemukan makna dalam hidup? Yuk, kita eksplor lebih jauh tentang seni melamun ini! Melamun: Kegiatan yang Terabaikan Pertama-tama, kita harus paham bahwa melamun itu wajar! Dalam dunia yang serba cepat ini, sering kali kita terjebak dalam rutinitas yang bikin otak kita kehabisan napas. Di saat-saat seperti itu, melamun bisa jadi pelarian yang menyenangkan. Kalian tahu kan, kadang dari situlah muncul ide-ide brilian yang gak pernah kita duga sebelumnya. Melalui melamun, pikiran kita bisa berkelana ke tempat-tempat yang mungkin selama ini terabaikan. Momen Refleksi D...