Langsung ke konten utama

SATU BUKU (KAUM REBAHAN BERI PERUBAHAN)


---

👋 Hai, apa kabar, teman-teman?

Kali ini, aku ingin membagikan ulasan tentang sebuah buku yang sangat seru dan penuh warna, dengan topik yang ringan namun sarat makna. Buku ini ditulis oleh M. Atiatul Muqtadir dan berjudul:

KAUM REBAHAN BERI PERUBAHAN!

“Sebuah ajakan untuk menempuh perjalanan bersama, menjadi lebih berdampak. Agar kita tak hanya menjadi manusia baik, melainkan menjadi sebaik-baik manusia: bermanfaat bagi sesama!”

Kutipan tersebut tertera di sampul belakang buku ini dan langsung membuatku bersemangat! Bagaimana? Cukup menggugah, bukan? 😄

Sejujurnya, aku merasa sangat beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk membaca buku ini! Ini adalah karya pertama dari seorang penulis yang sedang aku kagumi. Ia adalah seorang aktivis mahasiswa yang sangat vokal, menyuarakan hal-hal yang juga aku dan teman-teman perjuangkan. Dan, oh! Ada tanda tangan asli di lembaran awal buku ini yang sukses membuatku tersenyum lebar berlama-lama. Senang sekali!

Lebih dari sekadar bacaan, buku ini hadir seolah menjadi teman baru yang langsung terasa akrab dan asyik untuk diajak mengobrol. Teman baru yang pintar, logis, dan sedikit cerewet, dengan segala perhatian dan kasih sayangnya, menarikku untuk segera bangkit dan meminimalisir kebiasaan kurang produktif yang selama ini menggelayuti hidupku.

Sebagai seseorang yang kadang mageran dan bisa dibilang "kaum rebahan," aku merasa sangat relate saat membaca setiap kata dalam buku ini. Banyak kutipan inspiratif dari tokoh-tokoh hebat yang bikin semangat membara, ditambah ilustrasi yang dibuat dengan sangat apik, membuat buku ini semakin nyaman dibaca dan pastinya tidak membosankan!

Harapanku, setelah aku dan kamu selesai membaca buku ini, setidaknya kita mendapatkan kesadaran untuk segera bergerak menuju perubahan yang lebih positif! Yuk, kita ambil langkah demi langkah, dan mulai membuat upaya agar diri kita bisa memberikan dampak baik bagi lingkungan sekitar. Ini adalah kesempatan emas untuk bertransformasi!

Jadi, untuk kalian semua yang termasuk "kaum rebahan" seperti aku, jangan lupa masukkan buku ini ke dalam daftar bacaan kalian, ya! 📚✨

Sampai jumpa di ulasan berikutnya! Semangat terus! 🌟


---

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DALAM DIAM, AKU MENCINTAIMU

DALAM DIAM AKU MENCINTAIMU Cinta Yang Sederhana Di tengah keramaian kelas yang penuh dengan tawa dan suara lelaki, ada satu sosok yang selalu berhasil mencuri pandanganku. Dia, seorang teman sekelas yang lebih sering diam dan menyendiri, hadir seperti bayangan yang teduh. Pendiam, misterius, namun memancarkan sesuatu yang tak dapat kujelaskan. Dari pertama kali melihatnya, ada rasa yang tumbuh begitu saja—bukan karena penampilannya, bukan pula karena sikapnya yang menonjol. Rasa itu hadir seperti hujan yang turun tanpa peringatan, seperti benih yang entah bagaimana tertanam di hatiku dan terus tumbuh, meski aku tak pernah menginginkannya. Aku tidak pernah memilih untuk jatuh cinta padanya. Namun, perasaan itu hadir begitu saja, seolah hidup di luar kendaliku. Seperti rumput liar yang tumbuh subur tanpa disirami, perasaan ini semakin kuat, semakin dalam. Ada sesuatu tentang dia yang tidak pernah bisa kugambarkan dengan kata-kata. Tatapannya yang tenang, gerak-geriknya yang selalu tampak...

CINTA DITOLAK? NALAR BERTINDAK!!

KETIKA MERASA DITOLAK : APAKAH AKU MEMANG LAYAK DICINTAI?  Hey gengs! Pernah nggak sih kalian baca quotes di medsos yang bunyinya kurang lebih kayak gini, "Kalau cinta  lu ditolak, coba balik pandangannya. Kalau lu jadi dia, apa lu mau sama diri lu yang kayak sekarang?" Waktu pertama kali baca kalimat ini, aku juga sempat kepikiran loh, "Hmmm, ada benernya nggak ya?" Kalimat itu ngajak kita buat coba melihat diri sendiri dari sudut pandang orang lain. Kalau kita ditolak, bukan cuma mikirin soal penolakan itu aja, tapi coba deh bayangkan kalau kita jadi orang yang nolak. Apakah kita akan tertarik dengan diri kita yang sekarang? Bukan berarti kita harus menyesuaikan diri sepenuhnya sama ekspektasi orang lain, tapi ini semacam ajakan buat introspeksi: "Apa aku udah jadi versi terbaik dari diriku?" atau “Apakah aku pribadi yang layak, menarik, dan bisa jadi harapan buat orang lain?” Nah, sebelum sedih dan mikir kalau kita nggak layak dicintai, yuk kita bahas h...

SENI MELAMUN

MELAMUN : SENI MENGGALI MAKNA DI BALIK KEHENINGAN Hai, teman-teman!  Kita semua pasti pernah mengalami momen ketika pikiran melayang jauh, entah saat lagi di tengah keramaian, antri, atau bahkan saat kerja. Melamun, atau yang sering kita sebut dengan "bengong," sering kali dianggap sebagai aktivitas yang sia-sia. Tapi, pernah gak sih kalian mikir kalau melamun itu bisa jadi salah satu cara paling efektif buat kita menemukan makna dalam hidup? Yuk, kita eksplor lebih jauh tentang seni melamun ini! Melamun: Kegiatan yang Terabaikan Pertama-tama, kita harus paham bahwa melamun itu wajar! Dalam dunia yang serba cepat ini, sering kali kita terjebak dalam rutinitas yang bikin otak kita kehabisan napas. Di saat-saat seperti itu, melamun bisa jadi pelarian yang menyenangkan. Kalian tahu kan, kadang dari situlah muncul ide-ide brilian yang gak pernah kita duga sebelumnya. Melalui melamun, pikiran kita bisa berkelana ke tempat-tempat yang mungkin selama ini terabaikan. Momen Refleksi D...